Taman KB merupakan kawasan yang ramai akan pengunjung baik siang ataupun malam sehingga menjadikan kawasan tersebut menjadi salah satu area yang cocok sebagai komunitas PKL (Pedagang Kaki Lima), hal ini menjadikan daerah tersebut semakin ramai dengan keberadaan PKL dan secara otomatis membawa pengaruh terhadap lingkungan sekitar.
ROAD GROUP
Jalan di kawasan Taman KB Semarang meliputi jalan kolektor (jalan Menteri Supeno) dan jalan lokal di sekitar taman tersebut. Namun fasilitas dan kelengkapan jalan untuk road group masih kurang diperhatikan di kawasan tersebut.
Contohnya:
Adanya trotoar jalan tetapi disalahfungsikan oleh para pedagang kaki lima (PKL) untuk melakukan aktivitasnya yaitu berjualan. Menyebabkan para pejalan kaki yang lewat diharuskan melewati jalur sirkulasi kendaraan (jalan) sehingga membahayakan jiwa (jika terserempet motor/mobil yang lewat).
Bahu jalan digunakan juga oleh PKL sebagai tempat beraktifitas. Hal ini selain menimbulkan kemacetan (pada waktu ramai) juga mempengaruhi pada faktor estetis taman yaitu mengurangi keindahan yang seharusnya menjadi faktor utama dalam fungsinya sebagai taman.
Bahu jalan dan trotoar dipakai sebagai tempat parkir. Dengan sengaja pengunjung taman khususnya para konsumen PKL memarkir di trotoar atau bahkan tepi jalan, karena kurangnya fasilitas parkir motor dan mobil di kawasan tersebut sehingga lebar jalan tdak memadai lagi dan menjadikannya lebih sempit.
Tong sampah semi portable telah disediakan di kawasan tersebut. Namun masih banyak yang masih membuang sampah di tepi-tepi jalan dan di area taman.
Tidak ada rambu-rambu lalu lintas untuk tempat parkir dan stop atau di larang parkir dan dilarang stop. Oleh karena itu para pengunjung merasa aman-aman saja memarkir kendaraannya pada tepi jalan dan ini menimbulkan kemacetan.
WATER GROUP
AIR BERSIH
Di kawasan Taman KB tidak tersedia sumber air bersih yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mereka di kawasan tersebut. Oleh karena itu mereka memanfaatkan seperti fasilitas kantor sebagai alternatifnya selain membawa beberapa stok dari tempat sendiri berupa jerigen-jerigen. Hal ini dikarenakan area hanya difungsikan sebagai area hijau maka tidak tersedia fasilitas air bersih. Contoh penggunaan air bersih pada PKL salah satunya untuk mencuci.
AIR KOTOR
Sistem pengelolaan air kotor di sekitar kawasan Taman KB masih dinilai kurang baik, hal ini dapat dilihat dari penimbunan selokan-selokan sehingga air hujan tidak bisa mengalir dengan baik hal ini menyebabkan pemandangan yang kurang baik. Ditambah lagi aktifitas PKL di kawasan tersebut kian memperburuk sistem pembuangan terlihat dari pembuangan limbah cair (air kotor bekas cucian).
SAMPAH
Para PKL dalam membuang sampah selain memanfaatkan tong sampah semi portable,mereka hanya mengumpulkan sampah tersebut di sekitar area namun adapula yang langsung membakarnya. Hal ini menyebabkan banyak penimbunan sampah di kawasan selain kurangnya jumlah tong sampah portable juga disebabkan perilaku oleh para PKL itu sendiri disamping disebabkan oleh para pengunjung yang tidak membuang sampah pada tempatnya.
PENERANGAN
Dalam hal penerangan para PKL memanfaatkan lampu petromax selain pemanfaatan lampu jalan untuk tetap menjalankan usahanya pada malam hari dikarenakan tidak ada jaringan listrik yang memadai.
No comments:
Post a Comment