Pages

Sunday, May 2, 2010

ANALISIS DAMPAK KEGIATAN PARIWISATA KAWASAN PANTAI MARINA _Dampak Lingkungan

DAMPAK LINGKUNGAN

Vegetasi

Bermacam tanaman yang tumbuh di pantai seperti cemara, palem raja, bambu hias, asam kranji, flamboyan, angsana, kelompok tanaman semak seperti soka, nusa indah dan rerumputan.

Vegetasi tersebut berfungsi sebagai peneduh, pengarah, penutup tanah, peredam kebisingan dan sebagai elemen estetis.

Vegetasi ini merupakan penunjang kegiatan-kegiatan di pantai serta mempengaruhi keindahan kawasan rekreasi pantai, sementara di Pantai Marina Semarang ini, masih terdapat alang-alang tinggi dan rumput liar yang tidak terawat.

Penghijauan dan Daerah Resapan Air

Jembatan dermaga dengan keadaan yang sangat memprihatinkan dan cenderung membahayakan pengunjung. Pengelola masih sibuk dengan urusan pengurugan tanah, sehingga jembatan ini tidak mendapatkan perhatian

Daerah terbuka hijau terdesak dan dipakai untuk memenuhi kebutuhan fasilitas-fasilitas fisik, apalagi dengan adanya permukiman-permukiman baru yang banyak dibangun di sekitar pantai serta jalan akses di lokasi membuat semakin sempitnya lahan terbuka sebagai resapan air, sedangkan daerah hijau tersebut berfungsi penting sebagai paru-paru kawasan dan daerah peresapan air hujan.

Meningkatnya air larian karena daerah peresapan air hujan berkurang.

Pengelolaan Tanah

Di kawasan Pantai Marina hingga kini dilakukan pengurugan secara besar-besaran. Para petambak di kawasan Tambakharjo mengkhawatirkan dampak reklamasi Pantai Marina, karena pekerjaan tersebut akan memperparah sedimentasi di areal tambak. Kegiatan pengurukan pantai itu, diyakini berdampak kepada perubahan arus dan gelombang air laut yang mengakibatkan makin tingginya sedimentasi di sekitar Kali Silandak. Apabila di dekat muara Kali Silandak direklamasi, dikhawatirkan hulu itu menjadi mampat dan aliran air dari hulu menuju hilir semakin panjang.

Luas bangunan semakin besar karena adanya penambahan secara kontruksi penutupan pekarangan dengan perkerasan.

Pengelolaan Air

Saluran air dari wilayah tersebut langsung disalurkan ke laut serta

berkurangnya peresapan air hujan ke dalam tanah menyebabkan terjadinya pengurangan persediaan air. Kondisi tersebut akan mendorong pengeboran/ penggalian sumur yang semakin dalam untuk mendapatkan air tanah. Pada kedalaman tertentu pengeboran tersebut akan menimbulkan intruisi air laut.

Pengelolaan Dermaga


Jembatan dermaga dengan keadaan yang sangat memprihatinkan dan cenderung membahayakan pengunjung. Pengelola masih sibuk dengan urusan pengurugan tanah, sehingga jembatan ini tidak mendapatkan perhatian.

Pengelolaan Limbah

Banyaknya sampah di lokasi menimbulkan pencemaran air dan tanah.

Walaupun telah cukup banyak disediakan tempat sampah di sekitar kawasan, namun pengambilannya ke tempat pembuangan sementara masih kurang terorganisir sehingga terlihat sampah-sampah yang menumpuk serta berserakan dimana-mana karena telah tak tertampung lagi, khususnya di hari-hari libur dimana pengunjung banyak berdatangan.

Pengelolaan Biologi


Perubahan ruang pesisir menjadi daratan menyebabkan hilangnya biota laut yang berarti populasi ikan akan berkurang. Tidak kalah pentingnya masalah sampah-sampah yang ada di sekitar pantai dan laut, akan mengganggu ekosistem makhluk hidup di dalamnya.



Usaha untuk menangani dampak-dampak yang terjadi:

1. Usaha yang dilakukan untuk menahan kerusakan pantai tersebut adalah:

- Tembok laut, sebagai konstruktif yang massif ( pasangan batu beton ) dapat menahan daya gelombang yang relatif tinggi.

- Pengisian pasir, berfungsi sebagai pemecah gelombang dan dikategorikan sebagai suatu bentuk konstruksi pengaman, mempertahankan garis pantai pada kedudukan yang diinginkan

2. Lingkungan air harus bebas dari segala macam limbah yang padat yang dapat mengganggu kegiatan rekreasi dengan pengamanan yang ketat terhadap orang-orang yang membuang sampah sembarangan.

3. Perbaikan jembatan dan pengelolaan tempat bermain yang lebih baik.

4. Pemberian barrier dan penghijauan yang membantu mereduksi kebisingan dan polusi udara di sekitar kawasan Marina

5. Pemenuhan Koefisien Dasar Hijau (KDH) yang berlaku sehingga wujud tempat pariwisata yang berwawasan lingkungan terpenuhi.

6. Perbaikan pengorganisiran pengambilan sampah dan menambah jumlah tempat pembuangan sampah yang ditempatkan pada lokasi-lokasi ramai pada kawasan.

7. Pemberian tempat sampah yang membagi sampah organik dan non-organik untuk pemudahan dalam pengolahan limbah dan sampah.

8. Pengurugan tanah dengan tetap memperhatikan AMDAL dan aturan pemerintah setempat serta mempertahankan garis pantai

9. Penggunaan KDB dan KLB pada bangunan-bangunan sekitar kawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

10. Penggunaan material yang bisa tetap memberikan peresapan air ke dalam tanah

11. Pemangkasan ilalang pada lahan-lahan kosong secara teratur, sehingga ilalang tidak sampai tampak tinggi dan mengganggu pemandangan


No comments: